Trading saham saat ini bisa dilakukan melalui fasilitas online trading. Anda hanya perlu membuka rekening di sekuritas, kemudian setelah anda mendapat username dan passwrod, dan anda setor modal, anda bisa download software trading yang disediakan sekuritas.
Kalau anda belum tahu langkah2 pembukaan rekening di sekuritas, anda bisa download free ebook yang saya terbitkan disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula.
Dalam trading, kalau anda pasang order beli / jual saham di hari yang sama, kalau order anda belum match, maka order anda di hari itu otomatis akan 'hangus', dan anda harus pasang lagi order keesokan harinya.
Misalnya saham ANTM saat itu di harga 1.015. Anda kemudian pasang harga beli saham ANTM di 990. Tapi ANTM hari itu tidak turun mencapai harga 990. Maka, otomatis order buy anda akan hangus, dan kalau besok anda mau beli ANTM lagi, maka anda harus pasang order yang baru.
Di dalam praktiknya, banyak trader yang tidak memiliki cukup waktu untuk memantau maupun memasang order beli jual saham.
Maka dari itu, solusinya anda bisa pasang order buy maupun sell melalui fasilitas CONDITIONAL ORDER di software trading anda.
Conditional order digunakan untuk memasang order beli dan jual saham, pada harga dan jangka waktu yang anda tetapkan.
Jadi anda tidak harus memasukkan order beli / jual setiap hari, karena anda sudah memasang target harga berdasarkan jangka waktu tertentu.
Contohnya seperti saham ANTM tadi. Kalau anda mau menunggu saham ANTM turun di harga 990, biar anda dapat harga beli yang murah, maka anda bisa setting buy ANTM di 990, dan jangka waktu expired-nya anda tetapkan, katakanlah satu bulan dari sekarang.
Jadi kalau sewaktu2 ANTM turun beneran ke 990 dalam waktu kurang dari 1 bulan, order anda akan langsung match dengan sendirinya. Artinya, kalau ANTM hari ini belum match, order anda nggak akan hangus, karena anda sudah pasang jangka waktu order anda sampai dengan satu bulan.
Sekarang kita akan masuk ke praktik bagaimana cara menerapkan memasang order saham dengan fasilitas conditional order. Disini saya pakai software Danareksa Online (D'One).
Untuk sofware2 trading lain, pastinya ada perbedaan tampilan, tapi fungsi dan cara kerjanya sama. Oke, berikut langkah2-nya:
1. Pada software online trading anda, bisa klik buy atau sell. Disini saya akan kasih contoh kasus jika anda mau beli saham. Setelah klik buy, maka tampilannya sebagai berikut:
Pertama-tama, anda ketikkan dulu harga dan jumlah lot saham yang mau anda beli. Misalnya anda mau beli saham ELSA di harga 380 sebanyak 100 lot. Setelah itu, anda klik bagian conditional order (nomor 2).
2. Setelah itu, akan muncul tampilan conditional order dibawah ini:
Anda bisa menempatkan kondisi order beli anda pada bid price atau offer price. Terserah anda. Demikian juga kalau anda mau jual saham, anda bisa tempatkan order anda pada bid price atau offer price.
3. Setelah itu, perhatikan lagi condition order dibawah ini
Greater than or equal berarti order beli / jual anda akan match jika lebih tinggi atau sama dengan harga yang anda tetapkan. Less than or equal berarti harga beli / jual akan match jika harganya lebih rendah atau sama dengan yang anda tetapkan. Equal berarti order anda akan match hanya berdasarkan harga yang anda tentukan.
Kalau saya pribadi, saya selalu memasang conditional order pakai yang "equal". Jadi kalau misalnya anda beli saham ELSA di harga 380 pada kondisi equal bid price artinya, anda akan membeli saham ELSA ketika ELSA berada di 380 pada bid pricenya. Kurang lebih seperti itu cara bacanya.
4. Setelah itu, anda bisa setting expired datenya
Anda bisa menetapkan expired date untuk conditional order, misalnya satu bulan, tiga bulan atau beberapa minggu saja. Order anda akan match sebelum jangka waktu expired date yang anda tetapkan.
Tapi kalau sudah diatas expired date, dan order anda belum tercapai, maka order akan hangus. So, untuk anda yang nggak punya banyak waktu trading, expired datenya bisa ditetapkan lebih panjang.
Catatan: Kalau anda mau jual saham, anda tinggal klik 'sell', kemudian langkah2nya juga sama seperti diatas.
AUTOMATIC TAKE PROFIT DAN STOP LOSS
Conditional order ini adalah istilah lain dari automatic take profit dan stop loss yang sering digunakan oleh trader saham. Jadi kalau anda sudah beli saham dan kemudian anda sudah tetapkan mau jual alias take profit di harga berapa, maka anda bisa pakai fasilitas conditional order ini.
Nanti kalau harga jual yang sudah anda tetapkan tercapai, maka saham anda otomatis akan matched dan anda untung, tanpa harus pasang order tiap hari.
Pada conditional order, anda juga bisa pasang dua harga sekaligus (dengan cara order harga jual dua kali pakai langkah2 diatas tadi), yaitu harga jual buat take profit dan buat cut loss..
So katakanlah anda sudah beli saham ELSA di 380. Anda mau jual ELSA di harga 400 (take profit). Di satu sisi, anda menetapkan target cut loss di harga 370. Nah, pada conditional order ini anda bisa memasang dua kali order jual di harga 400 (automatic take profit) dan 370 (automatic stop loss).
Pos yang saya tulis ini juga menjawab pertanyaan rekan2 yang masih bingung gimana caranya pasang order beli / jual. Gimana caranya pasagn automatic take profit dan stop loss, kalau nggak punya banyak waktu trading.
Di software online trading yang anda pakai, sebenarnya semua sekuritas menyediakannya. Hanya mungkin istilahnya bisa berbeda. Anda hanya tinggal menerapkannya.
2. Setelah itu, akan muncul tampilan conditional order dibawah ini:
Anda bisa menempatkan kondisi order beli anda pada bid price atau offer price. Terserah anda. Demikian juga kalau anda mau jual saham, anda bisa tempatkan order anda pada bid price atau offer price.
3. Setelah itu, perhatikan lagi condition order dibawah ini
Greater than or equal berarti order beli / jual anda akan match jika lebih tinggi atau sama dengan harga yang anda tetapkan. Less than or equal berarti harga beli / jual akan match jika harganya lebih rendah atau sama dengan yang anda tetapkan. Equal berarti order anda akan match hanya berdasarkan harga yang anda tentukan.
Kalau saya pribadi, saya selalu memasang conditional order pakai yang "equal". Jadi kalau misalnya anda beli saham ELSA di harga 380 pada kondisi equal bid price artinya, anda akan membeli saham ELSA ketika ELSA berada di 380 pada bid pricenya. Kurang lebih seperti itu cara bacanya.
4. Setelah itu, anda bisa setting expired datenya
Anda bisa menetapkan expired date untuk conditional order, misalnya satu bulan, tiga bulan atau beberapa minggu saja. Order anda akan match sebelum jangka waktu expired date yang anda tetapkan.
Tapi kalau sudah diatas expired date, dan order anda belum tercapai, maka order akan hangus. So, untuk anda yang nggak punya banyak waktu trading, expired datenya bisa ditetapkan lebih panjang.
Catatan: Kalau anda mau jual saham, anda tinggal klik 'sell', kemudian langkah2nya juga sama seperti diatas.
AUTOMATIC TAKE PROFIT DAN STOP LOSS
Conditional order ini adalah istilah lain dari automatic take profit dan stop loss yang sering digunakan oleh trader saham. Jadi kalau anda sudah beli saham dan kemudian anda sudah tetapkan mau jual alias take profit di harga berapa, maka anda bisa pakai fasilitas conditional order ini.
Nanti kalau harga jual yang sudah anda tetapkan tercapai, maka saham anda otomatis akan matched dan anda untung, tanpa harus pasang order tiap hari.
Pada conditional order, anda juga bisa pasang dua harga sekaligus (dengan cara order harga jual dua kali pakai langkah2 diatas tadi), yaitu harga jual buat take profit dan buat cut loss..
So katakanlah anda sudah beli saham ELSA di 380. Anda mau jual ELSA di harga 400 (take profit). Di satu sisi, anda menetapkan target cut loss di harga 370. Nah, pada conditional order ini anda bisa memasang dua kali order jual di harga 400 (automatic take profit) dan 370 (automatic stop loss).
Contoh automatic take profit dan stop loss - conditional order (pasang dua order jual)
Pos yang saya tulis ini juga menjawab pertanyaan rekan2 yang masih bingung gimana caranya pasang order beli / jual. Gimana caranya pasagn automatic take profit dan stop loss, kalau nggak punya banyak waktu trading.
Di software online trading yang anda pakai, sebenarnya semua sekuritas menyediakannya. Hanya mungkin istilahnya bisa berbeda. Anda hanya tinggal menerapkannya.
Post a Comment
Post a Comment